Selasa, 17 November 2015

Dikaki Gunung Tambora Menyimpan Sejarah Peradaban

     Senja-pun tiba,matahari mulai beranjak pergi menuju peraduannya,bumi semakin gelap dan bintang-bintang mulai bermunculan menandakan hari sudah malam.

Dikaki Gunung Tambora Menyimpan Sejarah Peradaban

     Senja-pun tiba,matahari mulai beranjak pergi menuju peraduannya,bumi semakin gelap dan bintang-bintang mulai bermunculan menandakan hari sudah malam.

Minggu, 15 November 2015

Menghadiri Event Jambore Seni Pelajar NTB

     Puas menikmati dan mempelajari situs peninggalan sejarah yang ada di Sumbawa Besar,keesokan harinya tepat tanggal 31 Oktober 2015 kami tim dari Sumbawa dan Lombok melanjutkan lawatan dengan mengunjungi situs peninggalan sejarah lainnya yang ada di Kabupaten Dompu.Perjalanan dari kota Sumbawa Besar menuju Kabupaten Dompu sekitar 5 jam,namun jika berhenti di perjalanan sembari beristirahat bisa memakan waktu lebih dari itu.


     Nah ini nih yang dinamakan perjalanan yang gokiiiilll,hehe.Bagaimana tidak,kami berangkat dari kota Sumbawa sekitar jam 8 pagi,meskipun masih pagi tapi cuaca Sumbawa saat itu sudah terasa panas (faktor musim kemarau).Namun saat tiba di tengah perjalanan menuju Dompu cuaca  semakin panas mungkin bisa mencapai 350C,AC tidak mempan untuk menghilangkan rasa panas,alhasil kita cukup menikmati perjalanan yang penuh tantangan ini."Kuncinya enjoy aja guys,jika kalian ke Sumbawa anggap aja sedang berada di Gurun Sahara,hahaha."

     Oh iya for your information nih,bagi yang belum tahu Dompu itu dimana,nih saya jelasin dikit yah.Kabupaten Dombu merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi NTB yang berada di pulau Sumbawa.Kabupaten Dompu berada diantara Kabupaten Sumbawa (sebelah barat) dan Kabupaten Bima (sebelah timur).Kalian pasti tahu Gunung Tambora kan?nah disinilah kampung halaman Gunung Tambora itu,bagi yang suka backpacker,bikepacker atau sejenisnya,coba deh datang ke Pulau Sumbawa,dijamin akan memberikan kesan yang mendalan dan pasti ketagihan,trust me!

     Salah satu rumah warga di Dusun Pancasila adalah tempat pertemuan seluruh tim Lawatan Sejarah,baik yang dari Lombok,Sumbawa,Dompu maupun Bima.Disini kita berdiskusi ringan dengan bapak Alan Malingi sembari menunggu acara "Jambore Seni dan Lawatan Sejarah" dimulai.Yang paling berkesan buat saya ketika berdiskusi disini adalah bahwa saya memiliki banyak teman baru dari beberapa daerah di NTB,selain itu saya juga banyak mendapat motivasi tentang sejarah yang membakar semangat saya untuk lebih mencintai sejarah,mempelajari,menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri."Karena kalau bukan kita,siapa lagi?kalau bukan sekarang,kapan lagi?"



Menyaksikan Event Jambore Seni Pelajar
     Jambore Seni Pelajar ini diikuti oleh peserta SMP dan SMA di lereng tambora.termasuk dari Kecamatan Sanggar.Event Seni Budaya NTB dibuka secara resmi oleh bapak Fauzan Khalid selaku Kepala Dinas Dan Kebudayaan Provinsi NTB dan dihadiri oleh Kepala dan Jajaran Taman Budaya Mataram,Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu dan masyarakat di lereng tambora.Acara ini disambut baik oleh masyarakat sekitar dan mereka menyaksikannya dengan antusias dan penuh rasa bahagia.Bagaimana tidak,peserta dari ebrbagai SMP dan SMA disini menampilkan karya seni yang bagus,ada yang menampilkan tari daerah,menyanyi bahkan drama musikal yang menghanyutkan perasaan bagi yang menyaksikannya (bapeeerr,,hahaha).

Pemukulan gong menandakan acara sudah dibuka

     Acara dimulai sejak sore,namun semakin matahari beranjak pergi menuju peraduannya saat itulah penonton semakin ramai menyerbu tempat pertunjukan diselenggarakan,dari anak-anak,ibu-ibu,bapak-bapak hingga kakek-nenek ikut terhanyut dalam kemeriahan.Suasana pertunjukkan semakin memanas dan memancing deraian air mata saat anak-anak SMA menampilkan drama musikal yang berjudul "Cerita Anak Tambora" yang sangat romantis.Selain itu juga ada yang menampilkan tari daerah seperti tari "Pasapu Monca",tari "Buja Kadanda" dan tari "Sagele".

Tarian Pasapu Monca

Penyambutan para tamu
Tarian Buja Kadanda

Pengiring tarian Buja Kadanda


Tahukah Anda?

   Cerita Anak Tambora menceritakan tentang letusan Tambora.Ada seseorang yang mencampuri kenduri dengan daging anjing dan disantap oleh ulama,ulama tersebut tidak mengetahui bahwa daging yang ia makan adalah daging anjing,kemudian raja Tambora mengatakan bahwa ulama tersebut berdosa karena telah memakan daging anjing yang haram meskipun ia tak sengaja memakannya.Pada akhirnya murka lah raja tambora dan meletuslah gunung Tambora.

  Tarian Pasapu Monca atau dalam bahasa Indonesia berarti sapu tangan kuning adalah tarian kreasi yang melambangkan keceriaan dalam menyambut para tamu.Pasapu Monca juga menjadi lambang cinta dan kesetiaan seseorang terhadap kekasihnya.

     Tarian Buja Kadanda adalah tarian yang menceritakan ketangkasan para kesatria dan laskar kesultanan Bima dimasa silam.

     Tarian Sagele merupakan tarian yang ditampilkan oleh 6 wanita,tarian ini menceritakan ada satu wanita yang diculik oleh seorang pria dan kemudian ada wanita lain yang mencoba untuk menyelamatkan wanita yang tadi diculik itu,wanita itu berusaha melawan seorang pria dengan tongkatnya dan akhirnya wanita itu berusaha mengalahkan pria tadi dan membawa wanita yang diculik tadi kembali ke kelompoknya.


Tarian Sagele
Saat wanita lain mencoba melawan seorang pria yang menculik temannya
Foto bersama dengan para penari cantik :D
Drama "Cerita Anak Tambora"
Akibat kemurkahan raja Tambora
Inilah yang namanya totalitas :D


     Maaf sekali karena penjelasan tentang cerita rakyat dan tarian daerahnya kurang lengkap dan seadanya saja,karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan,kalau mau lebih lengkapnya cari saja ke sejarahwan yah atau mbah google.Intinya indonesia itu kaya,kaya akan alam,kaya akan sejarah serta keanekaragaman budaya.Kita patut bangga menjadi orang Indonesia.Cukup hanya dengan bangga menjadi anak Indonesia untuk mencintai negeri ini?tentu saja tidak,tapi juga dengan ikut berperan aktif untuk melestarikan dan mempertahankan sejarah dan budaya yang kita miliki,kita sudah dititipkan sesuatu hal yang besar berupa "Alam,Sejarah dan Budaya",namun pertanyaannya apakah kita bisa menjaga amanat itu?tentu saja bisa,kuncinya dengan bersatu dan menghargai segala perbedaan yang ada.So guys,tunjukkan aksimu :)
     

Menghadiri Event Jambore Seni Pelajar NTB

     Puas menikmati dan mempelajari situs peninggalan sejarah yang ada di Sumbawa Besar,keesokan harinya tepat tanggal 31 Oktober 2015 kami tim dari Sumbawa dan Lombok melanjutkan lawatan dengan mengunjungi situs peninggalan sejarah lainnya yang ada di Kabupaten Dompu.Perjalanan dari kota Sumbawa Besar menuju Kabupaten Dompu sekitar 5 jam,namun jika berhenti di perjalanan sembari beristirahat bisa memakan waktu lebih dari itu.

Selasa, 10 November 2015

Mengenal Istana Bala Kuning Lebih Dekat

     Dihari yang sama tepat tanggal 30 Oktober 2015 saya dan rekan-rekan tim dari Sumbawa dan Lombok melanjutkan Lawatan Sejarah dengan mengunjungi bangunan bersejarah lainnya yang berada di Kabupaten Sumbawa tepatnya di pusat kota Sumbawa Besar,bangunan ini bernama "Bala Kuning".Dengan mendengar nama Bala Kuning tentu langsung terlintas dibenak kita bahwa bangunan ini pasti berwarna kuning,iya lah kalo warnanya biru berarti bukan Bala Kuning dong,melainkan Bala Biru.Hehehe.

     Jarak antara Istana Dalam Loka dan Istana Bala Kuning sekitar 150 m,kita bisa jalan kaki untuk menuju Istana Bala Kuning dikarenakan jarak yang tidak terlalu jauh,hitung-hitung olahraga lah yah.Naik motor juga lebih cepat dan bisa melihat pusat pertokoan di kota Sumbawa Besar,jalan kaki maupun menggunakan kendaran anda bisa melihat bangunan bersejarah lainnya yaitu Istana Bala Puti dalam perjalana,it's your choice. :)



Mengenal Lebih Jauh Istana Bala Kuning
     Istana Bala Kuning merupakan rumah tinggal bagi Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III beserta keluarganya.Dibangun pada sebidang tanah berlokasi di samping Istana Bala Batu Ode yang dahulunya merupakan sawah milik sultan.Dibangun pada tahun 1941-1942 (sebelum PD II)

     Istana Bala Kuning ditempati secara resmi oleh Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III dan keluarganya sekembali beliau dari Makassar sebagai kedua parlemen NIT (Negara Indonesia Timur).Sejak pembangunannya selesai,Istana Bala Kuning sampai dengan tahun 1950 ditempati oleh beberapa pejabat pemerintah pusat yang ditempatkan di Sumbawa.

     Pada tahun 1950 Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III membangun bagian depan Istana Bala Kuning berbentuk bangunan lengkung untuk mengenang rumah jabatan beliau semasa menjadi ketua parlemen NIT di Makassar.Dewasa ini istana yang terdiri dengan bangunan induk,keputrian,pavilion bersambung dengan ruang makan dan dapur serta sebuah bangunan yang disebut Bale Belo (gudang) dihuni oleh cucu-cucu maupun cicit dari Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III.

Istana Bala Kuning

Ruang tamu istana
Melihat foto-foto pada masa lampau (maaf agak blur)
Tampak paling atas foto Sultan Sumbawa
Baju perang dari besi yang beratnya mencapai 10 kg

Tahukah Anda?
     Selain sebagai rumah tinggal.Istana Bala Kuning merupakan tempat penyimpanan benda-benda pusaka Kesultanan Sumbawa berupa "Parewa Kamutar" (Lambang Kebesaran Kesultanan, "Parewa Tokal Adat Ode" (piranti upacara kesultanan),pakaian kebesaran,aneka keris dan senjata pusaka,berbagai jenis keramik kuno,piranti makan,foto-foto sejarah dan lainnya,semua benda pusaka tersebut terbuat dari emas dan perak.Namun sayang sekali kita tidak diizinkan untuk melihat benda pusaka tersebut karena kami berkunjung saat waktu malam,menurut kepercayaan Tau Samawa (orang Sumbawa) bahwa tidak boleh mengeluarkan benda pusaka tersebut saat malam hari,saya tidak tahu persis kenapa bisa seperti itu,selain itu juga tidak ada orang khusus yang bertugas untuk mengeluarkan benda pusaka tersebut karena ada penjaga khusus yang bertugas.

Ceret dulu bagus juga yah :D
Tabola: tempat menyimpan makanan
Celengannya unik

Radio klasik yang antik
Ayo tebak artinya apa?

     Setelah Sultan Muhammad Kaharuddin III wafat pada tahun 1975, sempat terjadi kekosongan tahta Kesultanan Sumbawa selama 36 tahun. Baru pada 5 April 2011 melalui musakara rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) putra mahkota Sultan Muhammad Kaharuddin III, Daeng Muhammad Abdurrahman Kaharuddin, dinobatkan sebagai Sultan Sumbawa ke-17 dengan gelar Sultan Muhammad Kaharuddin IV. Prosesi penobatan dilangsungkan di Istana Dalam Loka Samawa dan Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa Besar, serta dihadiri oleh lebih dari 17 raja dan sultan di seluruh Indonesia,proses penobatan ini menjadikan Istana Bala Kuning semakin ramai dikunjungi baik oleh tamu pemerintah,para peneliti,maupun wisatawan asing dan domestik.

     Sumbawa banyak sekali menyimpan kekayaan didalamnya,baik itu kekayaan alam maupun kekayaan sejarah.Disini anda bisa mempelajari sejarah lebih dalam dan mengakui bahwa setiap daerah di Indonesia itu kaya akan sejarahnya,termasuk Sumbawa.Belajar sejarah itu asik loh,kita bisa berimajinasi dan berfikir luas sehingga bisa merangsang otak kita untuk lebih bekerja,selain itu kita dapat mempertahankan sejarah karena bisa berbagi pengetahuan kepada teman,adik,kerabat dan lainnya.Oh iya,jika anda berkunjung ke Sumbawa,siapkan kamera dan abadikan setiap moment yang akan menjadi sebuah kenangan yang indah,jangan biarkan kenangan itu berlalu begitu saja. ;)

Mengenal Istana Bala Kuning Lebih Dekat

     Dihari yang sama tepat tanggal 30 Oktober 2015 saya dan rekan-rekan tim dari Sumbawa dan Lombok melanjutkan Lawatan Sejarah dengan mengunjungi bangunan bersejarah lainnya yang berada di Kabupaten Sumbawa tepatnya di pusat kota Sumbawa Besar,bangunan ini bernama "Bala Kuning".Dengan mendengar nama Bala Kuning tentu langsung terlintas dibenak kita bahwa bangunan ini pasti berwarna kuning,iya lah kalo warnanya biru berarti bukan Bala Kuning dong,melainkan Bala Biru.Hehehe.

     Jarak antara Istana Dalam Loka dan Istana Bala Kuning sekitar 150 m,kita bisa jalan kaki untuk menuju Istana Bala Kuning dikarenakan jarak yang tidak terlalu jauh,hitung-hitung olahraga lah yah.Naik motor juga lebih cepat dan bisa melihat pusat pertokoan di kota Sumbawa Besar,jalan kaki maupun menggunakan kendaran anda bisa melihat bangunan bersejarah lainnya yaitu Istana Bala Puti dalam perjalana,it's your choice. :)

Cerita Dibalik Kokohnya Istana Dalam Loka

     Tepat tanggal 30 Oktober 2015 saya mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah Daerah NTB yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB.Acara ini berlangsung mulai tanggal 30 Oktober – 2 November 2015.Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang situs-situs peninggalan sejarah yang mulai tak dikenali seiring berjalannya waktu,karena tak dapat dipungkiri bahwa situs peninggalan sejarah seperti ini sangat asing ditelinga masyarakat khususnya generasi muda.Kita seharusnya mengetahui apa yang telah terjadi dimasa lampau,karena kita tidak bisa seperti saat ini tanpa sejarah.Bangsa tanpa sejarah itu bukan bangsa yang sesungguhnya.

     Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah NTB ini diikuti oleh peserta dari seluruh daerah yang ada di provinsi NTB,masing-masing daerah terdiri dari 5 peserta,ada yang dari Lombok,Sumbawa,Dompu dan Bima.Seluruh peserta tidak berkumpul saat hari pertama kegiatan berlangsung,hanya tim Sumbawa dan tim Lombok yang berkumpul di Istana Dalam Loka yang berlokasi di pusat kota Sumbawa.Sebenarnya tim dari Lombok sudah mengawali perjalanannya mengunjungi situs peninggalan sejarah seperti Mayura dan Narmada yang ada di pulau Lombok sebelum akhirnya berlayar menuju pulau Sumbawa.Saya sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini karena banyak mendapat teman baru dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda,disini kita bisa berbagi pengalaman dan saling mengenal budaya masing-masing.


     Kami peserta dari Sumbawa dan Lombok mengunjungi situs peninggalan sejarah yang konon katanya merupakan rumah panggung terbesar di dunia,wow kan?Iya benar sekali,kami mengunjungi rumah panggung terbesar di dunia yang dinamakan Istana Dalam Loka.Memang sangat pantas peninggalan sejarah ini dinobatkan sebagai rumah panggung terbesar didunia itu dikarenakan ukuran dari rumah adat ini sangat besar.Saya belum tau pasti berapa ukuran dari Istana Dalam Loka ini,tapi kalau dilihat dalamnya itu sangat besar dan luas,anda bisa membayangkannya sendiri betapa besarnya tempat ini,just imagine of it,hehehe.

     Di dalam istana kita berdiskusi ringan dengan bapak Hasanudin yang bekerja di DISPORABUDPAR Kabupaten Sumbawa dan bapak Faisal selaku Kabid Kebudayaan DISPORABUDPAR Provinsi NTB.Dsini  kita banyak sekali mendapatkan ilmu yang mungkin kita belum pernah dapatkan dimanapun,kita diberikan pembekalan mengenai sejarah Kesultanan Sumbawa serta apa yang terjadi di masa lampau,selain itu juga kita diberikan informasi mengenai arti dan makna sudut demi sudut bagian dari Istana Dalam Loka ini.Ini benar-benar pengalaman yang tak terlupakan bagi saya.Bagaimana tidak,untuk tukang jalan seperti saya ini memang sering wara wiri kesuatu tempat,tapi sangat jarang untuk mengunjungi situs peninggalan sejarah seperti ini,padahal mengunjungi situs peninggalan sejarah dapat mengajarkan kita banyak hal,dan merupakan langkah nyata untuk menghargai sebuah sejarah."Hey bagi kalian yang ngaku anak muda,yuuukkk datang ke situs penggilana sejarah,jangan hanya ngandelin pantai aja,hehehe"

     Dari Istana Dalam Loka anda bisa melihat Masjid Agung Nurul Huda tepat dibagian timur Istana,dulu antara masjid dan istana sempat dipisahkan dengan pembatasan jalan raya,namun seiring berjalannya waktu masjid dan istana disatukan lagi sesuai dengan keadaan sebenarnya pada zaman dulu.Masjid ini dibangun pada tahun 1886 oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III,dan masjid ini dulunya dimanfaatkan hanya untuk keturunan bangsawan saja,masyarakat biasa tidak bisa memasukinya,namun hingga sekarang masjid dan istana bisa dikunjungi oleh siapa saja,it's free.



Istana Dalam Loka

Foto bersama peserta dari Sumbawa

Diskusi ringan dengan pak Hasanuddin
Masjid Agung Nurul Huda


 Belajar Sejarah di  Istana Dalam Loka
 Istana yang dibangun dalam kurun waktu Sembilan bulan sepuluh hari tersebut (usia bayi dalam kandungan) ditopang 98 tiang dengan 1 “tiang ngantung” sehingga menjadi 99 batang yang berarti symbol asmaul husna dalam ajaran syariat islam.Dalam Loka merupakan sebuah lokasi yang dirancang khusus sebagai pusat pemerintahan yang lengkap yang terdiri dari :
a.Bala Rea
     Bangunan induk sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya.
b.Bala Bulo
     Merupakan bangunan khusus yang biasa digunakan oleh putra-putra sultan maupun putra bangsawan lainnya berkumpul.
c.Lawang Rare (gerbang)
     Terletak diantara Masjid Kesultanan dan Istana Dalam Loka sebagai batas antara rumah Allah dan kekuasan-Nya sebagai Al-Khalik serta Istana Sultan dan kekuasaannya sebagai makhluk.
d.Sarapo Kamutar
     Bangunan khusus sebagai tempat  pelaksanaan upacara adat istana.
e.Alang Aji/Alang Kamutar
     Adalah lumbung padi sebagai tempat penyimpanan perbekalan utama.
f.Jambang Sasir
     Bangunan khusus yang berhubungan dengan kegiatan di dapur.
g.Bale Pamaning
     Tempat mandi khusus bagi sultan /permaisuri dan putra-putri sultan.
h.Sarumung Belo/Karubung
     Sumur dan MCK bagi penghuni istana yang lain maupun tamu istana.
i.Pakatik Kamutar
     Kandang kuda tempat pemeliharaan dan perawatan kuda sultan beserta petinggi Kesultanan Sumbawa.
Tangga menuju lantai atas


Tempat bermain dayang-dayang

Tempat tidur dayang-dayang


Mengenal Lebih Jauh Istana Sultan Sumbawa

       Bukan hanya sampai disitu Lawatan Sejarah yang kami lakukan,masih banyak tempat-tempat dari sudut-sudut istana yang sarat akan makna yang tersirat di dalamnya.Banyak sekali pelajaran yang harus kita ketahui,karena kalau bukan kita siapa lagi? :)
     Pembangunan Istana Dalam Loka dipimpin dan dikoordinir langsung oleh Imam H.Hasyim,Imam Masjid Kedatuan Taliwang.Bahan utama bangunan Istana Dalam Loka menggunakan kayu jati pilihan dari Olat Timung pegunungan Ropang.
     Bangunan Bala Rea yang beratap kembar dan berlantai dua,dewasa ini disebut sebagai Dalam Loka yang terdiri dari bagian bangunan  sebagai berikut :
a.Tete Gasa
     Merupakan tangga naik yamng mengambil konsep pendakian (Samawa: paruak) sebagai simbul bahwa setiap orang yang naik ke istana selalu membungkukkan badan sebagai wujud penghormatan kepada sultan.
b.Paladang
      Teras khusus yang memiliki fungsi antara lain : tempat duduk disebelah timur yang disebut parangin merupakan tempat menunggu jika hendak bertemu sultan.Sedangkan pada bagian sebelah barat (tangke) digunakan untuk menempatkan senjata tajam dan barang-barang lainnya yang tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam ruang Lunyuk Agung.
c.Lunyuk Agung
     Merupakan ruang utama tempat pertemuan dan perjamuan serta tempat pelaksanaan upacara-upacara kebesaran Kesultanan Sumbawa.

     Dan masih banyak lagi sudut-sudut tempat Istana yang memiliki filosofi yang kuat,sungguh tempat ini banyak sekali menyimpan sejarah didalamnya,saya memandang sudut demi sudut ruangan di Istana Dalam Loka ini,saya merenung dan terlintas difikiran bahwa saya harus mempelajari situs warisan budaya ini,memahami dan memaknai bahwa kita hidup didunia ini karena sejarah,tidak ada satupun orang di dunia ini hidup tanpa sejarah,dan bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki sejarah didalamnya,sejarah yang akan selalu ada hingga akhir waktu.

Tahukah Anda?
     Beberapa tahun yang lalu di dalam Istana dalam Loka ini banyak sekali benda-benda peninggalan kesultanan Sumbawa,namun menurut info yang saya dapat bahwa benda-benda tersebut dipindahkan ke museum di kantor DPRD lama kabupaten Sumbawa.Loh kenapa,bukannya bagus diletakkan di Istana?yah saya juga berfikir seperti itu.Namun seperti kata pak Hasanuddin yang saya ceritakan diawal tadi bahwa Istana Dalam Loka bukanlah sebuah museum melainkan tempat tinggal sultan Sumbawa,selain itu juga benda-benda yang terlalu banyak dan menopang beban yang begitu berat dapat menyebabkan kondisi Istana Dalam Loka itu sendiri akan rusak,bahkan setetes air yang jatuhpun tidak diperbolehkan karena akan menyebabkan kerusakan untuk situs peninggalan sejarah seperti ini.

     Kami peserta dari Sumbawa dan Lombok mengaku antusias dengan kegiatan ini,karena kami sangat senang untuk memahami lebih dalam apa saja yang terjadi dimasa lampau yang mungkin terlupakan oleh generasi muda saat ini.Saya mengerti bahwa kehidupan zaman dulu sarat akan arti dan makna yang mendalam,memikirkan sedetil mungkin ajaran agama yang dianut.So bagi anda yang ngakunya cinta Indonesia,buruan kunjungi situs peninggalan sejarah,cukup yang ada disekitarmu dulu,atau mungkin di daerah lain,jangan sampai kalian menyesal karena sejarah hilang ditelan waktu.

Ini namanya Tete Gasa (tangga naik menuju Istana)
Lantai dua Istana
Ini namanya Lunyuk Agung

Kami bangga berada disini
     "Ingatlah kawan,jangan pernah sedikitpun untuk melupakan sejarah,karena kau berada didunia ini karena sejarah."

Cerita Dibalik Kokohnya Istana Dalam Loka

     Tepat tanggal 30 Oktober 2015 saya mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah Daerah NTB yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB.Acara ini berlangsung mulai tanggal 30 Oktober – 2 November 2015.Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang situs-situs peninggalan sejarah yang mulai tak dikenali seiring berjalannya waktu,karena tak dapat dipungkiri bahwa situs peninggalan sejarah seperti ini sangat asing ditelinga masyarakat khususnya generasi muda.Kita seharusnya mengetahui apa yang telah terjadi dimasa lampau,karena kita tidak bisa seperti saat ini tanpa sejarah.Bangsa tanpa sejarah itu bukan bangsa yang sesungguhnya.

     Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah NTB ini diikuti oleh peserta dari seluruh daerah yang ada di provinsi NTB,masing-masing daerah terdiri dari 5 peserta,ada yang dari Lombok,Sumbawa,Dompu dan Bima.Seluruh peserta tidak berkumpul saat hari pertama kegiatan berlangsung,hanya tim Sumbawa dan tim Lombok yang berkumpul di Istana Dalam Loka yang berlokasi di pusat kota Sumbawa.Sebenarnya tim dari Lombok sudah mengawali perjalanannya mengunjungi situs peninggalan sejarah seperti Mayura dan Narmada yang ada di pulau Lombok sebelum akhirnya berlayar menuju pulau Sumbawa.Saya sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini karena banyak mendapat teman baru dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda,disini kita bisa berbagi pengalaman dan saling mengenal budaya masing-masing.