Minggu, 15 November 2015

Menghadiri Event Jambore Seni Pelajar NTB

     Puas menikmati dan mempelajari situs peninggalan sejarah yang ada di Sumbawa Besar,keesokan harinya tepat tanggal 31 Oktober 2015 kami tim dari Sumbawa dan Lombok melanjutkan lawatan dengan mengunjungi situs peninggalan sejarah lainnya yang ada di Kabupaten Dompu.Perjalanan dari kota Sumbawa Besar menuju Kabupaten Dompu sekitar 5 jam,namun jika berhenti di perjalanan sembari beristirahat bisa memakan waktu lebih dari itu.


     Nah ini nih yang dinamakan perjalanan yang gokiiiilll,hehe.Bagaimana tidak,kami berangkat dari kota Sumbawa sekitar jam 8 pagi,meskipun masih pagi tapi cuaca Sumbawa saat itu sudah terasa panas (faktor musim kemarau).Namun saat tiba di tengah perjalanan menuju Dompu cuaca  semakin panas mungkin bisa mencapai 350C,AC tidak mempan untuk menghilangkan rasa panas,alhasil kita cukup menikmati perjalanan yang penuh tantangan ini."Kuncinya enjoy aja guys,jika kalian ke Sumbawa anggap aja sedang berada di Gurun Sahara,hahaha."

     Oh iya for your information nih,bagi yang belum tahu Dompu itu dimana,nih saya jelasin dikit yah.Kabupaten Dombu merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi NTB yang berada di pulau Sumbawa.Kabupaten Dompu berada diantara Kabupaten Sumbawa (sebelah barat) dan Kabupaten Bima (sebelah timur).Kalian pasti tahu Gunung Tambora kan?nah disinilah kampung halaman Gunung Tambora itu,bagi yang suka backpacker,bikepacker atau sejenisnya,coba deh datang ke Pulau Sumbawa,dijamin akan memberikan kesan yang mendalan dan pasti ketagihan,trust me!

     Salah satu rumah warga di Dusun Pancasila adalah tempat pertemuan seluruh tim Lawatan Sejarah,baik yang dari Lombok,Sumbawa,Dompu maupun Bima.Disini kita berdiskusi ringan dengan bapak Alan Malingi sembari menunggu acara "Jambore Seni dan Lawatan Sejarah" dimulai.Yang paling berkesan buat saya ketika berdiskusi disini adalah bahwa saya memiliki banyak teman baru dari beberapa daerah di NTB,selain itu saya juga banyak mendapat motivasi tentang sejarah yang membakar semangat saya untuk lebih mencintai sejarah,mempelajari,menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri."Karena kalau bukan kita,siapa lagi?kalau bukan sekarang,kapan lagi?"



Menyaksikan Event Jambore Seni Pelajar
     Jambore Seni Pelajar ini diikuti oleh peserta SMP dan SMA di lereng tambora.termasuk dari Kecamatan Sanggar.Event Seni Budaya NTB dibuka secara resmi oleh bapak Fauzan Khalid selaku Kepala Dinas Dan Kebudayaan Provinsi NTB dan dihadiri oleh Kepala dan Jajaran Taman Budaya Mataram,Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu dan masyarakat di lereng tambora.Acara ini disambut baik oleh masyarakat sekitar dan mereka menyaksikannya dengan antusias dan penuh rasa bahagia.Bagaimana tidak,peserta dari ebrbagai SMP dan SMA disini menampilkan karya seni yang bagus,ada yang menampilkan tari daerah,menyanyi bahkan drama musikal yang menghanyutkan perasaan bagi yang menyaksikannya (bapeeerr,,hahaha).

Pemukulan gong menandakan acara sudah dibuka

     Acara dimulai sejak sore,namun semakin matahari beranjak pergi menuju peraduannya saat itulah penonton semakin ramai menyerbu tempat pertunjukan diselenggarakan,dari anak-anak,ibu-ibu,bapak-bapak hingga kakek-nenek ikut terhanyut dalam kemeriahan.Suasana pertunjukkan semakin memanas dan memancing deraian air mata saat anak-anak SMA menampilkan drama musikal yang berjudul "Cerita Anak Tambora" yang sangat romantis.Selain itu juga ada yang menampilkan tari daerah seperti tari "Pasapu Monca",tari "Buja Kadanda" dan tari "Sagele".

Tarian Pasapu Monca

Penyambutan para tamu
Tarian Buja Kadanda

Pengiring tarian Buja Kadanda


Tahukah Anda?

   Cerita Anak Tambora menceritakan tentang letusan Tambora.Ada seseorang yang mencampuri kenduri dengan daging anjing dan disantap oleh ulama,ulama tersebut tidak mengetahui bahwa daging yang ia makan adalah daging anjing,kemudian raja Tambora mengatakan bahwa ulama tersebut berdosa karena telah memakan daging anjing yang haram meskipun ia tak sengaja memakannya.Pada akhirnya murka lah raja tambora dan meletuslah gunung Tambora.

  Tarian Pasapu Monca atau dalam bahasa Indonesia berarti sapu tangan kuning adalah tarian kreasi yang melambangkan keceriaan dalam menyambut para tamu.Pasapu Monca juga menjadi lambang cinta dan kesetiaan seseorang terhadap kekasihnya.

     Tarian Buja Kadanda adalah tarian yang menceritakan ketangkasan para kesatria dan laskar kesultanan Bima dimasa silam.

     Tarian Sagele merupakan tarian yang ditampilkan oleh 6 wanita,tarian ini menceritakan ada satu wanita yang diculik oleh seorang pria dan kemudian ada wanita lain yang mencoba untuk menyelamatkan wanita yang tadi diculik itu,wanita itu berusaha melawan seorang pria dengan tongkatnya dan akhirnya wanita itu berusaha mengalahkan pria tadi dan membawa wanita yang diculik tadi kembali ke kelompoknya.


Tarian Sagele
Saat wanita lain mencoba melawan seorang pria yang menculik temannya
Foto bersama dengan para penari cantik :D
Drama "Cerita Anak Tambora"
Akibat kemurkahan raja Tambora
Inilah yang namanya totalitas :D


     Maaf sekali karena penjelasan tentang cerita rakyat dan tarian daerahnya kurang lengkap dan seadanya saja,karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan,kalau mau lebih lengkapnya cari saja ke sejarahwan yah atau mbah google.Intinya indonesia itu kaya,kaya akan alam,kaya akan sejarah serta keanekaragaman budaya.Kita patut bangga menjadi orang Indonesia.Cukup hanya dengan bangga menjadi anak Indonesia untuk mencintai negeri ini?tentu saja tidak,tapi juga dengan ikut berperan aktif untuk melestarikan dan mempertahankan sejarah dan budaya yang kita miliki,kita sudah dititipkan sesuatu hal yang besar berupa "Alam,Sejarah dan Budaya",namun pertanyaannya apakah kita bisa menjaga amanat itu?tentu saja bisa,kuncinya dengan bersatu dan menghargai segala perbedaan yang ada.So guys,tunjukkan aksimu :)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar