Senin, 07 Desember 2015

Pantai Pink Punya Cerita


      Perjalanan kami para peserta TW GATHERING berawal dari Tanjung Luar.Tanjung Luar merupakan nama salah satu desa yang berada di Kecamatan Keruak Lombok Timur.Dari Hotel Prathama (tempat kami menginap) menuju Tanjung Luar butuh waktu sekitar 3 jam.Namun 3  jam bukanlah waktu yang lama bagi kami,itu karena kami bisa melihat pemandangan Lombok selama perjalanan. “Di Tanjung Luar kita bisa lihat pelelangan ikan,ada yang jual ikan paus juga”,ucap mas Hadi (seorang guide kami selama di Lombok.Mendengar penjelasan mas Hadi membuat saya kaget sekaligus penasaran,yang benar aja ada yang jual ikan paus?entahlah.Yang pastinya disana banyak nelayan yang melelang ikan mereka.

     Sesampainya di Tanjung Luar,kami disambut para nelayan yang duduk manis sambil sibuk dengan ikan mereka masing-masing.Disini ramai sekali dengan nelayan,ramai juga dengan ikan-ikan yang sudah pasrah menerima nasib mereka terkapar di dalam ember besar,hahaha.Kebanyakan ikan yang dijual disini adalah ikan tongkol yang super duper segar ,bahasa kerennya nih fresh from the sea,dijadikan sushi enak kali ya? (lah emang tongkol bisa dijadikan sushi?),harganya pun murah meriah,satu ember sekitar 100 ribuan,ikannya banyak,bisa makan bareng sekeluarga tuh,apalagi sekarang menjelang tahun baru,pas banget buat bakar-bakar.Bagi ibu-ibu yang pintar nawar,kayaknya keahlian itu jangan dikeluarkan ditempat ini yah,masa iya harga ikan murah kayak gini masih di tawar (ikannya satu ember full loh).Ikan-ikan disini ditangkap bukan hanya dari perairan sekitar Tanjung Luar saja,tapi sampai perairan Sumbawa loh,woooowww kan?



Ini Tanjung Luar-Lombok Timur


Ikan yang dijual nelayan:Ikan Tongkol segar

Menuju kapal untuk menyebrang

Sebelum berangkat kita narsis dulu :D


Bonus Anak Sholeh
     Sudah cukup menyaksikan drama para nelayan yang saling bersahutan melelang ikan mereka,kami langsung bergegas menuju tujuan utama kami yaitu Pantai Pink 1 atau biasa disebut dengan Tanjung Beloam.Jarak tempuhnya sih hanya sekitar 30 menit saja,bagi saya ini cukup dekat.Selama perjalanan menuju Pantai Pink 1 kami banyak sekali mendapatkan bonus perjalanan.Bonusnya apa?Ditengah laut kita dapat melihat tiang listrik yang berbaris rapih yang membelah antara Pulau Marangki dan Pulau Kambing.Pulau Marangki ditempati oleh warga yang menghabiskan sebagian hidupnya disana dan Pulau Kambing tempat penduduk Marangki mengembalakan ternak mereka yaitu kambing,kambing tersebut dilepas begitu saja disana untuk mencari makan.Dibawah tiang listrik yang berbaris rapih itu terdapat jalan yang terbentuk dari tumpukkan pasir secara alami,jalan pasir inilah tempat warga Marangki menyebrang menuju Pulau Kambing.Namun sayang kami tidak dapat melihat jalan pasir di tengah laut tersebut dikarenakan air laut sedang pasang,biasanya kita dapat melihatnya ketika air laut sedang surut ketika pagi dan sore hari.

Jalan pasirnya tidak terlihat

Terlihat cukup jelas air yang berwarna keputihan,itu adalah jalan pasir yang tergenang air laut


     Selain dapat bonus tepat pembudidayaan mutiara,kita juga bisa lihat para burung-burung yang nangkring cantik di rumah kayu kecil di tengah laut,nama burungnya apa yah,lupa,intinya sih dia pemakan ikan (lah kalau pemakan biji-bijian pasti di hutan dong,bukan dilaut,haha).Burungnya cantik dan banyak sekali,puas rasanya bisa melihat burung cantik sebanyak itu ditenga laut.Saat kapal kita mendekati rumah kayu tadi,mereka seketika terbang secara bersamaan dan itu wooowww,burung-burung itu mngelilingi kapal kami,tapi sayang seribu sayang lensa kamera seadanya saja,jadi gak bisa foto terlalu dekat,but I’m so happy with it. :)

Burungnya lagi nangkring cantik di rumah itu

Senangnya lihat burung sebanyak ini


     Akhirnya Sampai di Pantai Pink 1.Pantai ini tidak terlalu luas,tapi asik untuk selfie,wefie ataupun groupfie dengan latar belakang pulau-pulau cantik dan pasir putih.Waktu kami datang sih pasirnya tidak terlihat begitu pink,mungkin karena kami perginya saat siang dan lagi terik-teriknya.Tekstur pasirnya halus dan banyak sekali pecahan karang disini,kerang yang sudah matipun disini banyak yang jika dimanfaatkan bisa dijadikan asbak ataupun kerajinan lainnya,sesuai kreativitas anda.Air di Pantai Pink ini jernih sekali,cocok untuk berenang ataupun berjemur dengan kasur pelampung,oh iya disini juga terdapat bangunan peninggalan jepang yang katanya dibangun saat Perang Dunia II,bangunannya tidak terlalu besar,seumuran rumah kontrakan lah,bangunannya sudah sedikit hancur dan seperti terbakar,terlihat tidak terawat dan dibiarkan begitu saja.Saran dari saya sih kalau mau kesini atau ketujuan wisata lainnya harus pakai sunblock yah biar kulit kamu gak gosong,soalnya cuaca Lombok saat musim kemarau lumayan ekstrim,tapi untuk traveler seperti kami gak masalah sih.

Kapal bersandar di Pantai Pink 1

Terlihat jelas bentuk pantainya dari kejauhan,unik yah.


Melompat lebih tinggi :D

Foto bersama :D

     Pantai Pink bukan hanya satu loh,masih ada satu lagi yang bernama Paintai Pink II yang tak kalah indahnya.Kamu penasaran?lihat ditulisan selanjutnya yah.


Pantai Pink Punya Cerita


      Perjalanan kami para peserta TW GATHERING berawal dari Tanjung Luar.Tanjung Luar merupakan nama salah satu desa yang berada di Kecamatan Keruak Lombok Timur.Dari Hotel Prathama (tempat kami menginap) menuju Tanjung Luar butuh waktu sekitar 3 jam.Namun 3  jam bukanlah waktu yang lama bagi kami,itu karena kami bisa melihat pemandangan Lombok selama perjalanan. “Di Tanjung Luar kita bisa lihat pelelangan ikan,ada yang jual ikan paus juga”,ucap mas Hadi (seorang guide kami selama di Lombok.Mendengar penjelasan mas Hadi membuat saya kaget sekaligus penasaran,yang benar aja ada yang jual ikan paus?entahlah.Yang pastinya disana banyak nelayan yang melelang ikan mereka.

     Sesampainya di Tanjung Luar,kami disambut para nelayan yang duduk manis sambil sibuk dengan ikan mereka masing-masing.Disini ramai sekali dengan nelayan,ramai juga dengan ikan-ikan yang sudah pasrah menerima nasib mereka terkapar di dalam ember besar,hahaha.Kebanyakan ikan yang dijual disini adalah ikan tongkol yang super duper segar ,bahasa kerennya nih fresh from the sea,dijadikan sushi enak kali ya? (lah emang tongkol bisa dijadikan sushi?),harganya pun murah meriah,satu ember sekitar 100 ribuan,ikannya banyak,bisa makan bareng sekeluarga tuh,apalagi sekarang menjelang tahun baru,pas banget buat bakar-bakar.Bagi ibu-ibu yang pintar nawar,kayaknya keahlian itu jangan dikeluarkan ditempat ini yah,masa iya harga ikan murah kayak gini masih di tawar (ikannya satu ember full loh).Ikan-ikan disini ditangkap bukan hanya dari perairan sekitar Tanjung Luar saja,tapi sampai perairan Sumbawa loh,woooowww kan?

Temu Blogger Dalam Acara World Travel Writer Gathering

     “The Dream come True”.Itulah kata-kata yang pantas untuk saya saat ini.Bagaimana  tidak,saya sebagai new comer dalam dunia pembloggeran punya mimpi untuk bertemu dengan para blogger-blogger kece yang punya tulisan jebret serta pengalaman yang banyak serta saling berbagi pengalaman.Selain itu juga saya berfikir bahwa semakin banyaknya saya mengenal blogger kece itu maka saya akan banyak mendapat inspirasi dalam dunia pembloggeran.Oh iya,selain itu saya juga punya mimpi bukan hanya sekedar bertemu mereka saja,tapi bisa wara wiri bareng untuk menjajal sejengkal demi sejengkal keindahan ibu pertiwi.So,did you know?itu semua terjadi guuuuyyysss :D #jingkrak2

     Saya bisa bertemu mereka lewat ajang kompetisi menulis yang diadakan oleh BPPD NTB yang bertajuk “World Travel Writer Gathering”.Dari ketiga pemenang,saya masuk kedalam salah satu tulisan terbaik yang mengangkat tulisan yang berjudul Air Terjun Agal dan berhasil memikat hati dewan juri,ada juga pemenang dari berbagai kategori lomba seperti lomba foto yang dimenangi oleh 3 orang dan juga dari jalur seleksi yang terpilih ada 5 orang.Sempat gak percaya sih kalau saya bakal menang lomba blog ini,sempat pesimis juga,saingan saya para blogger kelas atas yang udah punya pengalaman banyak dan tulisan-tulisan kece sedangkan saya hanya blogger new comer yang belum tau lebih jauh dalam dunia pembloggeraan.Namun Tuhan masih memeluk saya dan memiliki rencana indah,karena Tuhan tahu mana hambanya yang lebih membutuhkan.Hahahahah :v


Ini nih yang buat saya jingkrak-jingkrak gak jelas,haha :v


Foto bareng para peserta TW GATHERING 2015


     Berbicara tentang TW Gathering nih,setelah beberapa hari pengumuman lomba dipublikasikan,saya dihubungi pihak panitia bahwa e-ticket nya sudah dikirim dalam bentuk soft copy dan saya tinggal ngeprint dan check in saja.Namun itulah saya yang sering menggampangkan sesuatu,seharusnya saya sudah check-in jauh-jauh hari supaya ada banyak waktu buat persiapan keberangkatan.Tapi saya baru ngeprint ticket 30 menit sebelum pesawat Take Off (saya ngeprint tiket jam 08:30,sedangkan take off jam 09:00),sudah gitu tempat ngeprintnya banyak antrian (alamat gagal take off).Ini karena gak ada konfirmasi dari pihak bandara,jadi saya gak tahu info,ngeneezzz banget kan? ;(

    Benar sekali dugaan saya,yang saya tidak inginkan malah terjadi.”permisi mba mau check-in” (dengan muka was-was dan penuh rasa cemas). “waduh maaf mas,pesawatnya udah take off 5 menit yang lalu”.Sektika lemas dan tak berdaya,jam sudah menunjukkan pukul 09:05 WITA,pasrah dengan beban hidup yang saya jalani (lah kok malah curhat) :D .Tapi saya masih ngeyel dan coba menanyakan petugas dan berharap  tiket saya bisa di reschedule. “ini bisa di reschedule gak mba”,Tanya saya dengan penuh rasa harap. “maaf gak bias mas,ini sudah sesuai prosedur penerbangan,tiketnya hanya bisa di refund saja”.Harapan mulai pupus,saya kembali pulang dengan rasa sakit (sakitnya tuh disini #pegang dada).

       Sejam kemudian ada telpon dari pihak panitia (kak ema), “san,kamu bisa berangkat jalur laut gak?”,tanya kak ema. “waduuuhh gimana yah kak,berarti berangkatnya sore dong?”,jawab saya. “iya san,gak apa-apa kan?katanya traveler,kan biar berasa adventure-nya”,balas kak ema dengan nada nyemangatin sambil nyengar-nyengir. “heemmmm ya udah kak,saya berangkat ntar sore aja”.Tapi cobaan bukan sampai disitu aja,ternyata semua tiket travel udah full untuk keberangkatan sore,hanya ada keberangkatan jam 21.00.Hah jam 9 malam? :o .Kalau saya berangkat jam 9 malam berarti sampai Mataram sekitar jam 3 pagi.Untuk seorang perjaka seperti saya takut sekali sampai Mataram dini hari begitu,sendirian pula,ntar kalo ada yang apa-apain gimana? Loh :D

Ini kereta saya berangkat ke Lombok

     Akhirnya tiba di Mataram sekitar pukul 03.30 di Sumbawa Utama Travel dan melanjutkan perjalanan ke  Hotel Prathama.Jam segitu semua orang udah pada molor cantik di kamar hotel,sedangkan saya masih sibuk dengan barang-barang bawaan dan cemas gimana kalau gak ada kamar untuk tidur?gimana kalau saya sendirian di Mataram saat dini hari yang mencekam dan penuh kesunyian ini?gimana kalau saya diculik sama pak supir taxi dan membegal saya?oh nooooo. (mulai parno gak jelas). :D Tapi ada peserta Lomba dari Sumbawa (kita sekampung) bernama Subhan yang rela bangun dini hari demi menyambut saya di depan hotel dan mengantar saya ke kamar.Disetiap kamar ada 2 penghuni,tapi teman sekamar saya yang bernama kang Yusuf dari Bandung tidurnya pulas banget,pintu deketok berulang kali tapi gak bangun-bangun.Dia malah setting alaram WIB,kan gak lucu,saya seperti suami yang pulang malam dan gak dikasi pintu sama istri,nyeeezzzz banget. -_-.Alhasil saya sekamar dengan kak Subhan dan Mas Adie asal Nganjuk,saya seranjang sama kak Subhan.Eh jangan negative thinking yah :D Tak perlu menunggu waktu lama,saya meletakkan barang-barang bawaan,cuci muka dan gosok gigi,langsung tidur (gila capek banget).

    Ini baru hari pertama loh,masih banyak keseruan yang gokil selama berada di Lombok bersama peserta World Travel Writer Gathering 2015.Ditunggu yah ;)

Temu Blogger Dalam Acara World Travel Writer Gathering

     “The Dream come True”.Itulah kata-kata yang pantas untuk saya saat ini.Bagaimana  tidak,saya sebagai new comer dalam dunia pembloggeran punya mimpi untuk bertemu dengan para blogger-blogger kece yang punya tulisan jebret serta pengalaman yang banyak serta saling berbagi pengalaman.Selain itu juga saya berfikir bahwa semakin banyaknya saya mengenal blogger kece itu maka saya akan banyak mendapat inspirasi dalam dunia pembloggeran.Oh iya,selain itu saya juga punya mimpi bukan hanya sekedar bertemu mereka saja,tapi bisa wara wiri bareng untuk menjajal sejengkal demi sejengkal keindahan ibu pertiwi.So,did you know?itu semua terjadi guuuuyyysss :D #jingkrak2

     Saya bisa bertemu mereka lewat ajang kompetisi menulis yang diadakan oleh BPPD NTB yang bertajuk “World Travel Writer Gathering”.Dari ketiga pemenang,saya masuk kedalam salah satu tulisan terbaik yang mengangkat tulisan yang berjudul Air Terjun Agal dan berhasil memikat hati dewan juri,ada juga pemenang dari berbagai kategori lomba seperti lomba foto yang dimenangi oleh 3 orang dan juga dari jalur seleksi yang terpilih ada 5 orang.Sempat gak percaya sih kalau saya bakal menang lomba blog ini,sempat pesimis juga,saingan saya para blogger kelas atas yang udah punya pengalaman banyak dan tulisan-tulisan kece sedangkan saya hanya blogger new comer yang belum tau lebih jauh dalam dunia pembloggeraan.Namun Tuhan masih memeluk saya dan memiliki rencana indah,karena Tuhan tahu mana hambanya yang lebih membutuhkan.Hahahahah :v